Minggu, 20 Desember 2015

Kamu, Karya : Shintya Maharani

Kamu
Karya : Shintya Maharani


Istimewa, Tampan, Mempesona, Dan Indah.
Kamu! Iya, KAMU! Seperti itu kamu di mataku, Terlalu indah, tak bisa diungkapkan.


"Apa istimewanya dia sih?"
"Apa lebihnya dia sih?
"Dia biasa aja tahu!"
Itu celoteh mereka saat aku sedang bersemangat menceritakan sosokmu kepada mereka. Aku tanya, Mereka melihat menggunakan mata siapa? Mata aku? Mereka menilai menggunakan hati siapa? Hati aku? Bukan kan? Itu lah yang membuat mereka tidak memahami se-"ISTIMEWA" apa kamu bagiku ..

Kamu.
Kamu pemandangan yang selalu ku cari, Aku juga tidak tahu, Mengapa mataku bisa refleks dan lincah menjadi radar rahasia saat sedang mencari keberadaanmu? Mataku bisa langsung bergegas untuk bekerja sama dengan otak untuk mengatur jarak yang nyaman untuk ku melirikmu tanpa diketahui olehmu.

Kuakui, Kamu memang dunia ku. Seramai apapun suasananya, Sebagus apapun keadaannya, Yaa jelas. Aku tetap merasa sepi bila mataku tak dapat menangkap sinyal-sinyal keberadaan mu. Aku tetap tak nyaman. Aku tanya, Apakah bisa kamu merasa nyaman di suatu tempat terindah di dunia sekalipun jika kamu merasa itu bukan dunia mu? Bisa? Aku yakin tidak. :)

Layaknya Skinny jeans, Memang terlihat modis, stylish, keren jika kita memakainya, Tapi apakah kamu mau memakainya dengan perasaan tidak nyaman karena kamu harus berjalan "aneh" karena model celana nya yang terlalu ketat? Perasaan yang dipaksakan bukan? Itu yang kurasakan.

Kamu.
Aku rela menjadi penguntit. Penguntit bodoh yang berharap kamu menyadari semua perlakuanku, berharap kamu hanya berpura-pura seolah tak tahu atas semua yang kulakukan dan suatu saat nanti kamu akan memberhentikan perlakuan ku dengan berbicara padaku bahwa kamu mempunyai perasaan yang sama denganku.

Sedalam itu, Setulus itu, Seberarti itu perasaan ku.
Apakah kamu tidak sedikit pun memahaminya?
Atau mungkin merasakannya begitu?
Atau peka sedikit.. saja atas semua perlakuan terhadap mu?
Tidak juga?
Huh....... Lalu aku harus apa hei? Menyatakannya padamu? Terang-terangan? Yang benar saja?

Hei kamu!
Ingat, aku ini wanita. Hanya ini yang bisa kulakukan, Memberi tanda. Memberi perlakuan yang agak "berbeda" dari yang lainnya. Berdoa sambil menunggu keajaiban. Aku bukan tak mau menyatakannya tapi Aku malu, malu untuk menyatakannya!

Tolong mengerti... Aku tak mungkin memulai. Aku malu, Lagi-lagi jika kamu ternyata abaikan semua yang kulakukan.
Alhasil sekarang, Aku hanya bisa menjadi kekasihmu dalam do'a... terus begitu..
Sampai akhirnya nanti..
Hatimu berbalik dan kamu...
Kamu mempunyai rasa yang sama denganku :))



Ditulis pada 30 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar