JIWA DARI SURGA
Karya : Shintya Maharani
Ma?
Apa
kabar mama hari ini?
Lelah?
Letih?
Atau
pura-pura tidak lelah?
Pura-pura
tidak letih?
Jangan
berbohong lagi, Ma...
Putrimu
tau, senyummu palsu...
Putrimu
tau, itu bukan keringat panas melainkan keringat letih!
Putrimu
juga tau, kau menahan laparmu agar aku bisa memakan apa yang kumau..
Putrimu
tau..
Tuhan...
Dia
kah yang dinamakan malaikat nyata tak bersayap?
Ini
kah cinta yang sesungguhnya?
Mengapa
kau kirimkan ia yang begitu sempurna untukku, Tuhan?
Aku
tak punya daya
Apa
yang bisa kuperbuat untuknya?
Apa
yang bisa kubalas baginya?
Karena..
semua usahaku tak akan cukup untuk membalas semua hasil tangan surganya...
Tuhan..
Topang
badannya agar ia selalu bisa berdiri kokoh disampingku
Lapangkan
jalan rezekinya agar ia dapat tersenyum bahagia bukan kelabu..
Segerakan
lah sukses ku..
Agar
aku dapat memberinya emas bukan batu...
Sesuci
embun yang menyegarkan subuh...
Seelok
matahari yang menawarkan jingganya di lembayung senja...
Terkalahkan
oleh citra sosokmu yang begitu kuat, Ma..
Anggun,
juga hebat.
Kiriman
Tuhan yang paling indah, Jiwa dari Surga..
Dengan cinta
Putrimu, Anya.
Ditulis pada 20 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar