Harapan tak berujung
Karya : Shintya Maharani
Mengapa sih tadi aku bisa terhipnotis? Seakan-akan itu benar terjadi. Aku dengannya. Ya.
Apa-apaan ini? Tidak.. Aku pasti hanya terbawa suasana, terbawa kelip lampu malam, terbawa keramaian yang silau. Sadarlah.. Tahu diri lah.. Apa dia Pemberi Harapan Palsu lagi katamu? Hey! Kamu yang terlalu percaya diri dan membawa semua kedalam hati. Kamu!
Seperti biasa, Aku bergumul dengan hatiku sendiri.
Aku tidak tau ya bentuk dari pemberian harapan itu berwujud apa. Tapi yang kutahu tatapan matanya tadi Indah, Indah seperti cinta.. Membawa seperti ombak lautan. AH!!! Lagi-lagi bahagia di khayal.
Bukan, bukan kamu yang salah.
Otakku yang terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Tidak dapat mempautkan dengan kenyataan yang ada, otak mempautkan hanya dengan hati.
Hati? Ya iya.. Dia selalu berkata "Ia cinta padaku.. Ia cinta.." Lelucon, Omong Kosong.
Jika kami sama, Mana kata cinta nya yang membawa kami pada suatu ikatan?
Lagi-lagi bahagia sementara.
Bentuk dari Harapan tak berujung.
Ditulis pada 10 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar